created by Khairani
Dalam langkahku menuju peraduan
Dipayungi gemintang di balik awan hitam
Dan pendar lembut rembulan di pelupuk
Terbayang sesosok wajah
Dengan mata penuh ketenangan
Senyum penuh kedamaian
Tuhan, tak terelakkan hatiku tertunduk malu
Terserak lembaran cerita dibenakku
Lembaran yang penuh terisi oleh tintamu
Lukisan yang manis terlukis di atasnya
Ukiran yang indah terukir di dalamnya
Ya, manis dan indah
Cukup berharga untuk disimpan dijaga
Kususun kusatukan kujadikan satu paduan
Cerita dari awal hingga waktu yang menentukan
Kutahu belum selesai, masih berlanjut
Tapi aku sadar harus dengan lembaran lain
Dan dengan tinta yang lain
Ketika aku menutup lembaran itu
I’m sure, I’ll miss it
~
Curcol dikit yah..
Hihi, malam ini purnama lho.. Asli, tadi aku tiba-tiba teringat kamu.. Kamu yang aku kagumi, aku hormati.. Yah, mungkin tetap akan begitu sampai waktu yang menentukan. Tidak ada yang akan berubah diantara kita.. Aku yakin itu, dan kuharap sesuai dengan keyakinanku.. Hanya saja kutau, cerita kita tidak mungkin seperti dulu lagi. Yah, dalam istilah musik, genrenya sudah berbeda. Maka dari itu, teringat olehku pada malam ini cerita-cerita kita yang sudah lalu. Sangat indah. Walau saat ini sudah dengan genre berbeda, aku tau cerita kita tidak akan kalah indah dengan cerita yang sudah lalu. Terima kasih untuk cerita indahmu. Karena semuanya itu bener-bener SESUATU untukku. hhehe